Pendekatan terpadu dalam pembangunan berkelanjutan semakin menjadi sorotan utama dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Tantangan dan peluang yang dihadapi dalam menerapkan pendekatan ini menjadi perhatian bersama bagi para pemangku kepentingan.
Menurut Prof. Dr. Emil Salim, pakar lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, pendekatan terpadu dalam pembangunan berkelanjutan membutuhkan kolaborasi lintas sektor dan lintas wilayah. Dalam sebuah wawancara, beliau menyatakan bahwa “Pendekatan terpadu memungkinkan kita untuk melihat masalah lingkungan hidup secara menyeluruh dan menemukan solusi yang holistik.”
Tantangan utama dalam menerapkan pendekatan terpadu adalah koordinasi antar berbagai sektor dan pemangku kepentingan. Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. Kuntoro Mangkusubroto, mantan Kepala Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias. Beliau menambahkan, “Pembangunan berkelanjutan membutuhkan sinergi dan kerjasama yang kuat antar semua pihak terkait.”
Di sisi lain, terdapat pula peluang yang dapat dimanfaatkan dalam menerapkan pendekatan terpadu dalam pembangunan berkelanjutan. Menurut Dr. Ir. Rachmat Witoelar, mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup, “Pendekatan terpadu memberikan kesempatan bagi pengembangan inovasi dan teknologi yang ramah lingkungan.”
Dalam konteks global, pendekatan terpadu dalam pembangunan berkelanjutan juga menjadi fokus utama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), PBB mendorong negara-negara anggotanya untuk menerapkan pendekatan terpadu guna mencapai keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dengan demikian, pendekatan terpadu dalam pembangunan berkelanjutan bukan hanya sebuah konsep, namun juga sebuah kebutuhan mendesak. Tantangan dan peluang yang dihadapi harus dihadapi dengan kesadaran bersama dan kerja sama lintas sektor dan lintas wilayah. Dengan demikian, keberlanjutan lingkungan hidup dapat terwujud untuk generasi masa depan.